Kamis, 31 Oktober 2019

PRAKTiK AVOMETER

Assalamualaikum wr wb.

    di postingan ini saya akan membagi pengaaman kepada anda tentang cara menggunakan avometer
semak ya .

bagian bagian avometer


oke,teman teman pertama - tama kita setel alat avometernya dulu dengan menempelkan kadua kabel (merah & hitam) kemudian kita lihat jarum yang ada pada alat hingga pas ke angka nol seperti pada gambar di bawah ini.

Hasil gambar untuk SELEKTOR OHM avometer

   sesudah itu kita lihat dulu apa yang mau kita ukur apabila yang diukur adalah tegangan dengan jenis gelombang AC yaitu misalnya pengukuran tegangan PLN, generator listrik, tegangan osilator dll maka kita akan menggunakan selektor ACV  seperti yang ada di bawah ini,
simbol avometer AC

dan apabilah kita mengukur arus listrik searah sesuai dengan namanya Direct Current Ampere maka kita menggunakan selektor  DCA yang disertai garis putus putus seperti yang ada di bawah ini,
simbol voltmeter arus
dan apabila kita mengukur tegangan DC / direct current atau sering disebut juga sebagai arus searah misalnya saja mengukur tegangan baterai kering, accumulator / aki motor ataupun mobil maka kita menggunakan selektor DCV  seperti yang ada di bawah ini,
simbol voltmeter avometer
dan apabila kita mengukur sebuah hambatan atau untuk mengetahui apakah ada yang kongslet atau putus di sebuah kabel atau setopkontak yang tidak beraliran listrik maka kita akan menggunakan selektor  seperti yang ada di bawah ini,

apabila anda suda mengenal fungsinya maka siapkan semua peralatannya dan benda yang di mau kita ujih anggap saja kita akan menguji baterai  besar apabila sudah di siapkan maka praktek dimulai.

mulai

mari kita tancapkan/tempelkan kedua pucuk kabel AVOMETER yang berwarna merah dan hitam ke batrai dan harus sesuai dengan muatan (-,+) yang suda ada tadi maka kita atur saklarnya apabila kita mengukur baterai kering maka kita menggunakan selektor DCV apabila suda tertempel maka spidometernya akan bergerak dan kita lihat berapa muatannya kalau saya kamarin bermuatan 9,8V dan saya lihat di tulisan batrainya memang benar bahwa baterai bermuatan 9V dan apabila muatan itu berkurang atau 9V kebawah maka bateray pun tidak bisa dipakai .seperti yang ada di bawah ini,

Hasil gambar untuk mengukur baterai dengan avometer

baterai ini mungkin bisa di pakai tapi mungki agak redup atau untuk benda benda yang apabila ingin menyalakannya dengan muatan kecil seperti (lampu kecil dan sebagainya )

Hasil gambar untuk lampu kecil

ok, terimakasi, semoga sesuda anda membaca blog ini anda bisa mempraktik sendiri diruma ,
semoga berhasil . IKUTI TERUSYA POSTINGAN SAYA.


Wassalamualaikum wr wb.



Minggu, 27 Oktober 2019

ETIKA MERANCANGAN DESAIN GRAFIS KOMUNIKASI

assalamualaikum wr wb.

di postingan ini saya akan memberi informasi tentang ETIKA MERANCANGAN DESAIN GRAFIS KOMUNIKASI yang ada di bawah ini:

      Proses komunikasi media grafis komunikasi tidak dapat dilepaskan dari etika Komu- nikator (Sumber), Komunikasi (Pesan melalui media), Kon- teks (siapa sasaran komuni- kasi dengan akibat apa) selalu berkaitan dengan etika. Komu- nikator/sumber misalnya, di- tuntut untuk memiliki motivasi komunikasi yang jujur. Hal ini menjadi jelas bila kita gabung- kan diagram landasan kepu- tusan etis dengan diagram proses komunikasi media grafis komunikasi. Proses ko- munikasi media grafis komu- nikasi dapat dilihat sebagai suatu kegiatan manusia yang melibatkan keputusan etis di dalamnya.
  Menurut Marshall Mc Luhan, cara menyampaikan informasi sama pentingnya dengan isi informasi yang disampaikan. Namun, tidak berhenti di situ, media penyampai pesan terse- but juga harus kita perhatikan. Apakah cara yang dipakai benar, artinya tidak melanggar tata krama atau etika?
  1.  Produsen/biro iklan (media grafis komunikasi) sebagai komunikator dituntut untuk me- miliki motivasi dan tujuan yang benar dalam bermedia grafis komunikasi.
  2. Pesan dan media grafis komunikasi berhubungan erat.Bukan hanya niat yang jujur, tetapi juga cara mengolah pesan dan penggunaan media komunikasi penting untuk di- perhatikan.
  3. Sasaran media grafis ko- munikasi berkaitan dengan landasan keputusan etis situ- asi dan akibat. Untuk menjalin komunikasi yang baik kita harus memperhitungkan akibat negatif yang akan terjadi dari oesan media grafis komunikasi yang kita lontarkan. Pesan yang sama akan berbeda akibatnya bila diterima olah anak atau orang dewasa.
     Ketiga faktor tersebut di atas harus ada dalam proses komunikasi media grafis dan selalu menjadi bahan pertim- bangan. Ketiganya tidak dapat dipisahkan, karena suatu pro- ses grafis komunikasi selalu mempertimbangkan maksud atau niat komunikator, cara komunikator disampaikan (de- ngan alat apa), dan siapa sasarannya.
   Jadi ketika seorang desainer media grafis komunikasi me- rancang pesan yang berupa membujuk calon konsumen barang atau jasa, ia selalu akan berhadapan dengan ma- salah etis (etika). Motivasi dan tujuan, ia menyampaikan me- dia grafis komunikasi untuk diuji. Apakah ia jujur? Ketika ia mengolah suatu pesan, ketika
     
     ia memanfaatkan suatu jenis media media grafis komuni- kasi ia harus bertanya: Etiskah cara yang ia pakai? Selan- jutnya sasaran komunikasi ju- ga menimbulkan masalah etis. Bagaimana cara membujuk anak tanpa merusak jiwanya? Apakah akibatnya bagi konsu- men dengan perkataan lain, kontek dan akibat komunikasi perlu dipertimbangkan ma- tang-matang. Selama ini kepu- tusan etis suatu rancangan media grafis komunikasi me- ngacu pada kode Etik Peri- klanan Indonesia, Tata Krama dan Tata Cara Periklanan Indonesia yang Disempurna- kan, maupun peraturan yang lain.
Tatakrama Periklanan Indone- sia atau Tata Cara Periklanan Indonesia yang Disempurna- kan yang menulis mukadimah antara lain menyatakan bahwa isi Kode Etik berdasarkan pada Pancasila dan Undang- Undang Dasar 1945.  Kode Etik Periklanan Indonesia terdiri atas tiga bagian, yaitu bagian asas-asas umum, pe- nerapan umum, dan pene- rapan khusus.
Dalam asas-asas umum dise- butkan, antara lain:
  •      Iklan (media grafis komu- nikasi) harus jujur dan tanggung jawab.
  •       Iklan (media grafis komu- nikasi) tidak boleh me- nyinggung perasaan atau merendahkan martabat agama, tata susila, adat, budaya, suku, dan go- longan (SARA)
  •      Iklan (media grafis komu- nikasi) harus dijiwai oleh rasa persaingan sehat.

Dalam penerapan umum dise- butkan antara:
  •      Apa yang dimaksud de- ngan istilah jujur, ber- tanggung jawab dan tidak berlawana dengan hukum.
  •  Isi iklan (media grafis ko- munikasi) berupa pernyataan dan janji mengenai produk  harus dapat diper- tanggung jawabkan kebenarannya.
  •  Iklan (media grafis komuni- kasi) tidak boleh membe- narkan tindakan kekerasan.Iklan (media grafis komuni- kasi) untuk anak-anak tidak boleh ditampilkan dalambentuk yang dianggap da- pat mengganggu atau me- rusak jasmani dan rohani mereka,serta mengambil manfaat atas kemudahan kepercayaan, kekurangan pengalaman, ataukepolos- an hati mereka.

Pada bagian penerapan khu- sus disebutkan:
  •   Iklan (media grafis komuni- kasi) tidak boleh mempe- ngaruhi atau merangsang orang untuk memulai mi- num minuman keras.
  •  Iklan (media grafis komuni- kasi) tidak boleh mempe- ngaruhi atau merangsang orang mulai merokok.
  •  Iklan (media grafis komuni- kasi) obat harus sesuai dengan indikasi jenis pro- duk yang disetujui Depar- temen Kesehatan Republik Indonesia.
Ada kalanya iklan (media grafis komunikasi) lupa atau tidak menghiraukan peraturan yang telah ditentukan, se- hingga tanpa disadari iklan (media grafis komunikasi) yang ditampilkan akan men- dapat reaksi keras atau kritik juga perasaan kurang enak pada konsumen yang merasa dirugikan. Memanipulasi dan mempermainkan Kode Etik yang telah ditentukan secara tidak langsung meninggalan peraturan yang telah ada, sehingga menjadikan kurang wibawanya Kode Etik ter- sebut.

     Tentang Pedoman Peri- klanan: Obat Bebas, Obat Tradisonal, Alat Kesehatan, Kosmetika, Perbekalan Ke- sehatan Rumah Tangga, dan Makanan-Minuman contoh:

Pedoman Periklanan Obat Bebas

Informasi mengenai pro- duk obat dalam iklan harus sesuai dengan kriteria yang ditetapkan dalam pasal 41 ayat (2) Undang-undang No.23 tahun 1992 tentang Ke- sehatan sebagai berikut:
  1. Obyektif: harus memberikan informasi sesuai dengan ke- nyataan yang ada tidak boleh menyimpang dari sifat keman- faatan dan keamanan obat yang telah disetujui.
  2. Lengkap: harus mencantum- kan tidak hanya informasi tentang khasiat obat, tetapi juga memberikan informasi tentang hal-hal yang harus diperhatikan, misalnya adanya kontra indikasi dan efek samping.
  3. Tidak menyesatkan: infor- masi obat harus jujur, akurat, bertanggung jawab serta tidak boleh memanfaatkan kekua- tiran masyarakat akan suatu masalah kesehatan. Di sam- ping itu, cara penyajian infor- masi harus berselera baik dan pantas serta tidak boleh menimbulkan persepsi khusus di masyarakat yang menga- kibatkan penggunaan obat berlebihan atau tidak berda- sarkan pada kebutuhan.
terimakasih sekian dari saya semoga bermanfaat bagi anda,ikuti terusya 

Wassalamualaikum wr wb.

Minggu, 20 Oktober 2019

pengukuran AVOMETER

assalamualaikum wr wb.

didalam postingan ini saya akan memberikan pengetahuan tentang bagaimana cara mengukur aliran listrik dengan alat AVOMETER.

 
bagian bagian avometer

Simbol pada Multimeter Digital dan Analog

Setelah mengetahui bagian bagian pada AVOmeter maka kita juga harus tahu arti simbol serta penggunaan range selector switch pada alat ukur ini. Sebagai contoh dibawah ini kita menggunakan simbol dari sebuah avometer analog, tentunya pada avometer digital pun sama saja pasti akan mudah menemukan simbol serupa
simbol avometer ACSelector dengan tulisan ACV dan terdapat simbol sinus artinya jika avometer dipilih pada selector bagian ini maka siap digunakan untuk pengukuran tegangan dengan jenis gelombang AC yaitu misalnya pengukuran tegangan PLN, generator listrik, tegangan osilator dll
ACV sendiri adalah singkatan dari Alternating Current Voltage yang gelombang arusnya memang seperti sinusoidal.

Jika selector dipindahkan searah jarum jam maka tampilan selector akan menjadi seperti gambar disamping dengan simbol pada range selector adalah simbol Omega atau biasa disebut Ohm yang merupakan satuan untuk resistansi atau hambatan listrik pada rangkaian.
Fungsi selector ini adalah untuk mengukur resistansi, mengukur baik buruknya transistor, menguji koneksi kabel dll..
simbol voltmeter arus
Melanjutkan searah jarum jam maka kita akan menemukan selector dengan tulisan DCA disertai simbol garis dan garis putus putus, fungsi selector ini adalah untuk mengukur arus listrik searah sesuai dengan namanya Direct Current Ampere.
Umumnya kapasitas pengukuran arus untuk AVOmeter sangat kecil dibawah 250mA.
simbol voltmeter avometer
Dan yang terakhir adalah selector switch dengan tulisan DCV yang berfungsi jika kita akan mengukur tegangan DC / direct current atau sering disebut juga sebagai arus searah misalnya saja mengukur tegangan baterai kering, accumulator / aki motor ataupun mobil.
Bedakan dengan DCA karena memiliki simbol yang sama dengan selector untuk mengukur arus listrik.
Penggunaannya pun berbeda dengan DCA yang dipasang secara seri terhadap rangkaian yang akan diukur. Sedangkan pada selector DCV probe dipasang secara paralel.

Sedangkan pada AVOmeter digital ada 2 jenis jika dibedakan dari jenis selector yang dibedakan yaitu selector dengan pilihan range manual sama seperti gambar diatas dan ada juga multimeter auto range seperti contoh dibawah ini sehingga kita tidak perlu memilih range tegangan yang akan diukur karena sudah secara otomatis alat ukur tersebut menyesuaikan.
multimeter autorange

Cara Mengukur Tegangan dengan AVOmeter

Seperti yang sudah dijelaskan diatas bahwa multimeter bisa digunakan untuk mengukur tegangan listrik baik itu tegangan AC maupun DC. Wajib diketahui untuk pengukuran tegangan maka probe avometer dipasang secara paralel terhadap rangkaian yang akan diukur.
Berikut ini contohnya dibawah sebuah avometer digital digunakan untuk mengukur sebuah baterai kotak dengan tegangan yang terukur 8.03 Volt DC. Pada beberapa AVOmeter digital yang tidak memiliki pilihan range besarnya tegangan yang akan diukur maka range diatur secara otomatis atau biasa disebut juga autorange.
cara mengukur tegangan dengan avometer
Saat kita akan mengukur tegangan AC tidak masalah probe terbalik antara positif dan negatif nya karena tegangan bolak balik memang tidak ada polaritasnya sedangkan saat akan mengukur tegangan DC usahakan untuk membiasakan menempatkan probe merah (+) ke polaritas (+) baterai atau rangkaian, demikian juga dengan probe hitam untuk polaritas (-).
Kelebihan AVOmeter digital dalam pengukuran tegangan adalah tegangan tetap bisa terukur walaupun polaritas terbalik, perbedaan nya hanya pada tampilan angka menjadi minus. Bedakan dengan AVOmeter analog yang jika diberi polaritas terbalik maka jarum akan bergerak ke kiri dan sama sekali tidak terbaca tegangan yang diukur.
Biasakan saat akan mengukur tegangan yang belum kita ketahui berapa besarannya maka gunakan range yang paling besar supaya tidak merusak ke multimeter, dalam hal ini maka pilihlah tegangan 1000 V untuk selector DCV dan 750 V untuk selector ACV.

Cara Mengukur Arus dengan AVOmeter

Untuk mengukur arus pada sebuah rangkaian dengan menggunakan multimeter maka probe alat ukur harus ditempatkan secara seri terhadap rangkaian yang akan diukur, seperti disampaikan diatas selector diposisikan pada DCA / Direct Current Ampere.
Pada contoh dibawah perhatikan arah panah warna kuning menandakan arah majunya arus listrik pada rangkaian.
cara mengukur arus listrik
Pengertian arus adalah seberapa besar energi listrik yang mengalir pada sebuah rangkaian listrik dengan satuan pengukuran Ampere dan simbol A. Biasanya pada AVOmeter digital range pengukuran bisa sampai 10A sedangkan pada AVOmeter analog hanya sampai 250 mA saja.
Demikian halnya dengan pengukuran tegangan DC, pada pengukuran arus perlu diperhatikan probe positif dan negatif tidak boleh terbalik. Untuk lebih memudahkan probe merah (+) selalu dihubungkan dengan sumber arus listrik rangkaian kutub (+) juga seperti pada contoh gambar dengan sebuah bohlam kecil sebagai beban.
cara mengukur arus pada rangkaian
Pada AVOmeter baik analog maupun digital hanya bisa mengukur arus listrik DC / arus searah saja sedangkan untuk arus AC tidak bisa diukur dengan multimeter biasa. Biasanya untuk listrik AC dengan arus besar diukur dengan tang Ampere / Clamp meter.

Cara Mengukur Resistansi dengan AVOmeter

Untuk mengukur resistansi/ hambatan dengan menggunakan multimeter sangat mudah untuk dilakukan karena dalam penempatan probe positif dan negatif tidak perlu memperhatikan polaritas tetapi wajib diperhatikan saat pengukuran menggunakan multimeter analog/ type jarum harus dilakukan kalibrasi dahulu supaya hasil pengukuran valid.
Bagaimana cara melakukan kalibrasi avometer analog ? berikut dibawah ini tutorialnya
Pada saat probe merah dan hitam pada avometer di hubungkan maka jarum penunjuk akan bergerak ke sebelah kanan, pastikan jarum penunjuk menunjuk tepat ke angka 0 sebelah kanan, jika tidak tepat maka bisa diatur dengan menggunakan zero adjusment.
cara kalibrasi avometer analog
Kalibrasi zero adjustment ini wajib dilakukan setiap kita melakukan perubahan pada range avometer tersebut supaya hasil pengukuran ohm meter akurat.
Jika sudah dikalibrasi maka pengukuran bisa dilakukan, probe multimeter ditempatkan secara paralel terhadap komponen yang akan diukur seperti misalnya contoh dibawah ini mengukur resistansi sebuah resistor
cara mengukur resistansi dengan multimeter
Jika kita belum tahu berapa resistansi yang akan diukur maka pilihkan selector ohm meter ke posisi 100 K, pada posisi ini maka resistor dengan nilai hambatan 2 M Ohm (2000.000) pun masih bisa terbaca. Bandingkan dengan hasil pembacaan manual seperti di artikel
PENGUNAKAN MULTIMETER (DIGITAL)

MULTIMETER Adalah alat yang berfungsi untuk mengukur
  -  Voltage (Tegangan),
  -  Ampere (Arus Listrik),
  -  Ohm (Hambatan/Resistansi) ... Dalam satu unit.
Multimeter sering disebut juga dengan istilah Multitester atau AVO Meter (Ampere Volt Ohm).


Terdapat 2 Jenis Multimeter dalam menampilkan hasil pengukurannya yaitu :
  -  Analog Multimeter (AMM)
  -  Digital Multimeter (DMM).

Digital Multimeter (DMM) saat ini dapat pula mengukur
  Kapasitansi
  Frequency
  Duty-Cycle.


-  Pastikan ke Sirkuit OFF.  Jika rangkaian termasuk Kapasitor.
-  Pastikan MODE untuk PENGUKURAN
-  Masukkan kabel HITAM ke jack COM
-  Masukkan kabel MERAH ke dalam jack VΩ.
-  Pastikan Test Lead mengarah ke komponen yang diuji dan terhubung dengan BAIK.
-  Baca PENGUKURAN pada layar.
-  Selesai, putar Multimeter OFF untuk mencegah pengurasan Baterai.

Catatan. Test Lead (-PROBE-) yang besar untuk pengukuran Voltage diatas 1.000 Volt.


-  Tekan tombol ( HOLD ) untuk menangkap pengukuran yang stabil.
-  Tekan tombol ( MIN/MAX ) untuk menangkap pengukuran Terendah dan Tertinggi.
-  Multimeter berbunyi setiap kali membaca baru dicatat.
-  Tekan tombol ( RANGE ) untuk memilih rentang pengukuran tetap tertentu.
-  Tekan tombol Relatif ( REL) untuk mengatur Multimeter ke nilai Referensi khusus.
SPESIFIKASI
-  Akurasi
     Tingkat kedekatan pengukuran kuantitas terhadap nilai yang sebenarnya
-  Resolusi
     Kenaikan terkecil dapat mendeteksi dan menampilkan Seratus, Seribu, Sejuta.
-  Range
     Batas Atas / Bawah alat dapat mengukur nilai atau Sinyal seperti Amplitude, Volt & Ohm.
-  Presisi
     Ketetapan alat untuk pengulangan bagaimana andal mendapat hasil pengukuran sama.


Pengukuran Kontinuitas

 PENGUKURAN KONTINUITAS
Tes kontinuitas adalah pengecekan sebuah sirkuit listrik untuk melihat apakah arus mengalir (yang sebenarnya Sirkuit Lengkap). 
Sebagai contoh,
  -  Jalur tembaga pada PCB
  -  Sebuah Kabel dalam bundel kabel
  -  Sikring atau Fuse
Semuanya tidak boleh dalam keadaan OPEN CIRCUIT namun harus Tersambung.

Sebuah tes kontinuitas dilakukan dengan menempatkan tegangan kecil ( Kabel secara seri dengan LED atau komponen Noise-memproduksi seperti Speaker Piezoelektrik ) di jalan yang dipilih. Jika aliran elektron dihambat oleh Konduktor rusak, Komponen yang rusak, atau Resistensi berlebihan, Sirkuit yang "Terbuka".

DMM juga berguna untuk menemukan kedua ujung dari sebuah kawat, saat semua kawat memiliki warna yang sama. Yang di set untuk mengukur Resistansi, dapat digunakan untuk mengukur kontinuitas.

Pastikan DMM telah di set untuk membaca Resistansi Rendah. Jika anda men-set meter untuk membaca hingga 100k maka nilai resistansi 500 Ohm akan muncul sebagai keadaan tersambung. DMM akan mengeluarkan bunyi saat kontinuiti OK.

PEMERIKSAAN PADA BUNDEL KABEL

PENGUKURAN
  1. Putar tombol ke mode "Continuity Test (Kontinuitas)"
  2. Masukkan Test-Lead HITAM ke jack COM
  3. Masukkan Test-Lead MERAH ke jack V Ω.
  4. Pastikan seluruh rakaian dalam keadaan TIDAK AKTIF !!!
  5. Hubungkan Test-Lead mengarah seluruh komponen yang diuji. 
  6. Perhatikan! bahwa komponen mungkin perlu terisolasi dari komponen lain dalam rangkaian.
  7. DMM berbunyi BEEP - Jika jalur lengkap (Kontinuitas) terdeteksi. 
  8. DMM tidak akan berbunyi. - Jika rangkaian terbuka (Saklar dalam posisi OFF)
  9. Lanjukan pengukuran sampai selesai
  10. Setelah Selesai, putar DMM OFF untuk menghemat Baterai. Dan lepaskan Test-Lead dalam urutan terbalik: Merah pertama, kemudian Hitam.

PENGUKURAN DIODE

DIODA
Komponen aktif dua kutub yang pada umumnya bersifat semikonduktor, yang memperbolehkan Arus listrik mengalir ke satu arah (kondisi panjar maju) dan menghambat arus dari arah sebaliknya (kondisi panjar mundur).

Dioda dapat disamakan sebagai fungsi katup di dalam bidang elektronika.

Dioda sebenarnya tidak menunjukkan karakteristik kesearahan yang sempurna, melainkan mempunyai karakteristik hubungan arus dan tegangan kompleks yang tidak linier dan seringkali tergantung pada teknologi atau material yang digunakan serta parameter penggunaan.

DMM dapat menguji DIODA menggunakan salah satu dari dua METODE:
  -  Modus Uji Dioda:  Hampir selalu pendekatan yang terbaik.
  -  Modus Resistance: Biasanya digunakan hanya jika multimeter tidak dilengkapi dengan mode Diode Test.
Dalam beberapa kasus mungkin perlu untuk menghapus salah satu ujung dioda dari rangkaian dalam rangka untuk menguji dioda.

Hal yang perlu diketahui tentang Modus Resistace saat pengujian Dioda:
  -  Tidak Selalu menunjukkan apakah dioda Baik atau Jelek.
  -  Tidak harus diambil saat Dioda pada sebuah rangkaian ini dapat menghasilkan pembacaan palsu.
  -  BISA digunakan untuk memverifikasi Dioda Buruk dalam aplikasi tertentu setelah Test Diode menunjukkan Dioda itu Jelek.
Sebuah Dioda terbaik diuji dengan mengukur Tegangan-Jatuh dioda ketika Maju-Bias.
Sebuah Dioda Maju-Bias beraksi sebagai Saklar Tertutup, memungkinkan arus mengalir.

PROCEDUR MODUS UJI DIODE 
  -  Pastikan !!  Sirkuit dalam keadaan Mati.
     Tegangan yang ada munkin dari Kapasitor dalam keadaan penuh
     Jika demikian, Kapasitor harus dikosongkan. Atur DMM untuk mengukur AC atau DC
  -  Putar tombol (Rotary Switch) ke modus Diode Test (   ).
  -  Hubungkan Test-Lead,  Catat hasil pengukuran yang ditampilkan.
  -  Membalikkan Test-Lead,   Catat hasil pengukuran yang ditampilkan.

ANALISIS
  -  Dioda yang Baik berbasis Maju-Bias akan menampilkan Tegangan Jatuh berkisar 0,5-0,8 Volt untuk Dioda Silikon. Dioda Germanium memiliki Tegangan-Jatuh 0,2-0,3 V.
-  DMM Menampilkan OL ketika dioda yang baik  Balik-Bias. OL menunjukkan Dioda berfungsi sebagai Saklar Terbuka.
-  Dioda Jelek tidak memungkinkan arus mengalir di kedua arah. Sebuah DMM akan menampilkan OL di kedua arah ketika dioda dibuka.
-  Dioda Korsleting memiliki penurunan yang sama tegangan membaca (sekitar 0,4 V) di kedua arah.

MODUS RESISTANCE
Dapat digunakan sebagai tes dioda tambahan atau Jika DMM tidak termasuk Diode Uji

Dioda Maju-Bias ketika Positif  ( MERAH ) pada Anoda dan Negatif ( HITAM ) pada Katoda.
-  Perlawanan Maju-Bias Dioda yang Baik harus berkisar dari 1.000 Î©.- 10 MΩ.
-  Pengukuran Resistansi Tinggi ketika Dioda Maju-Bias
Karena arus dari DMM mengalir melalui Dioda, menyebabkan pengukuran Resistansi Tinggi

Dioda Reverse-Bias ketika Negatif ( HITAM ) Anoda dan Positif ( MERAH ) pada Katoda.
-  Perlawanan reverse-bias dari dioda baik menampilkan OL pada multimeter. dioda adalah buruk jika pembacaan yang sama di kedua arah.

PROCEDUR MODUS RESISTANCE
  -  Pastikan !!  Sirkuit dalam keadaan Mati.
     Tegangan yang ada munkin dari Kapasitor dalam keadaan penuh
     Jika demikian, Kapasitor harus dikosongkan. Atur DMM untuk mengukur AC atau DC
  -  Putar tombol (Rotary Switch) ke modus Resistansi (Ω).
  -  Hubungkan Test-Lead,  Catat hasil pengukuran yang ditampilkan.
  -  Membalikkan Test-Lead,   Catat hasil pengukuran yang ditampilkan.

 

PENGUKURAN RESISTANSI

PENGUKURAN RESISTANSI
Hambatan Listrik dari sebuah Konduktor Listrik adalah ukuran kesulitan untuk melewati arus listrik melalui konduktor itu. Kuantitas terbalik adalah Konduktansi Listrik,

Kemudahan yang melewati arus listrik. hambatan listrik saham beberapa paralel konseptual dengan gagasan gesekan mekanis.

Satuan SI dari Resistansi Listrik adalah Ohm (Ω),
Sedangkan Konduktansi Listrik diukur dalam Siemens (S).

PROSEDUR
  1.  Pastikan !!  Sirkuit dalam keadaan Mati.
  2.  Putar tombol (Rotary Switch) ke ( Ω ).
  3.  Masukkan Test-Lead HITAM ke jack COM
  4.  Masukkan Test-Lead MERAH ke jack V Ω.
  4.  Arahkan Test-Lead ke Komponen yang diuji Dan Catat Hasil Pengukuran.

Jikan masih ada Tegangan itu mungkin dari Kapasitor yang dalam keadaan penuh. Kapasitor harus dikosongkan dahulu. Atur DMM untuk mengukur AC atau DC nya.
Layar DMM harus menunjukkan OL Ω . Mengapa?  Dalam mode Resistance, Walau sebelum Test-Lead yang terhubung ke Komponen, (DMM) secara otomatis mulai mengambil Pengukuran Resistansi. 
Simbol MΩ mungkin muncul di layar karena perlawanan terbuka (Pengukuran  Sangat Tinggi). Ketika Test-Lead terhubung ke komponen, DMM otomatis menggunakan Autorange untuk pemenyesuaikan yang terbaik. 
Dengan menekan tombol Range memungkinkan teknisi untuk secara manual mengatur kisaran. Hasil terbaik akan tercapai Jika komponen yang akan diuji dilepas dari Sirkuit. Jika komponen masih di sirkuit, Pembacaan akan dipengaruhi oleh komponen lainnya secara Paralel.

6. Selesai, putar DMM OFF untuk menghemat Baterai.
Dan lepaskan Test-Lead dalam urutan terbalik: MERAH pertama, kemudian HITAM.

Pilihan lanjutan DMM
8.   Tekan tombol (RANGE) untuk Rentang pengukuran tetap.
9.   Tekan tombol (HOLD) agar pengukuran yang stabil.
10. Tekan tombol (MIN/MAX) untuk mendapatkan pengukuran Terendah dan Tertinggi. DMM berbunyi setiap kali membacaan baru.
11. Tekan Relatif (REL) tombol untuk mengatur DMM ke nilai Referensi khusus.

Untuk Pengukuran Resistansi Rendah, lebih baik menggunakan modus Relatif (REL). Hal ini juga dapat disebut sebagai nol atau modus Delta (   ). Otomatis Test-Lead mengurangi Uji Resistensi-biasanya 0,2 Ω - 0,5Ω. Idealnya, Jika Test_lead di Hubungkan bersama-sama, DMM harus menunjukkan 0 Ω.
Faktor lain yang dapat mempengaruhi pembacaan Resistansi: Zat asing (Kotoran, Fluks solder, Minyak). Kontak tubuh dengan ujung logam dari Test-Lead,  Jalur rangkaian Paralel.
Tubuh manusia menjadi jalur Resistansi Paralel, menurunkan Resistensi Sirkuit Total. Maka hindari menhyentuh bagian logam untuk menghindari kesalahan.

ANALISA PENGUKURAN

  • Mengapa mengukur Resistansi ? ... Untuk mengetahui kondisi sirkuit atau komponen. Semakin tinggi Resistansi, semakin Rendah Arus dan sebaliknya.
  • Pentingnya membaca Resistansi tergantung pada komponen yang diuji. Secara umum, ketahanan salah satu komponen bervariasi) dari waktu ke waktu dan b) dari komponen komponen. Perubahan Resistansi sedikit biasanya tidak penting tetapi mungkin menunjukkan pola yang harus diperhatikan.
  • Contoh: Sebagai Resistansi dari elemen pemanas naik, arus yang melalui elemen menurun, dan sebaliknya. Lihat Gambar.
  • Secara umum, Resistansi komponen yang digunakan untuk mengontrol Sirkuit (Seperti Switch dan kontak Relay) dimulai sangat Rendah dan meningkat dari waktu ke waktu karena faktor seperti pakaian dan kotoran. 
  • Beban seperti Motor dan solenoida penurunan Resistansi dari waktu ke waktu karena isolasi kerusakan dan kelembaban.
  • Ketika bekerja pada sebuah PCB, kadang-kadang mungkin perlu untuk mengangkat salah satu Lead Resistor dari papan untuk mengukur Resistansi yang benar dari Resistor. Pengukuran dari DMM adalah Resistansi total melalui semua jalur.
  • Hati-hati diperlukan saat mengukur Resistansi Komponen yang merupakan bagian dari Rangkaian.
  • Hambatan dari semua komponen yang terhubung secara paralel dengan Komponen yang diuji mempengaruhi perlawanan membaca, biasanya menurunkan itu. Selalu periksa skema rangkaian untuk jalur Paralel.
Sekian dari saya semoga bermanfaat bagi anda ikuti terusya blog saya 

wassalamualaikum wr wb.

Selasa, 15 Oktober 2019

pengujian hasil perakitan


assalamualaikum wr wb 

pada postingan ini saya akan memberikan pengetahun tentang prosedur pengujian hasil perakitan yang ada dibawah ini..

PROSEDUR PENGUJIAN HASIL PERAKITAN

 prosedur pengujian hasil perakitan

booting terbagi menjadi dua cara yaitu:cold boot dan warm boot.kedua booting tersebut sebenarnya sama.hanya saja keduanya dibedakan pada kapan waktu kita harus melakukan cara cold dan kapan waktu melakukan dengan cara warm boot.


sebelum kita melakukan proses booting,terlebih dahulu kita harus melakukan hal-hal berikut:


  1. pastikan semua perangat komputer telah terpasang dengan benar 
  2. pastikan arus listrik sudah masuk dalam stabilizer yang telah terhubung ke CPU dan MONITOR
  3. pastikan tidak ada FLOPPY DISK dan CD yang terpasang di komputer
sekian dari saya semoga bermanfaat bagi anda terimakasih .


wassalamualaikum wr wb.

command - command pada DOS

assalamualaikum wr wb.


Pada postingan kali ini saya akan membahas tentang kegunaan dan fungsi dari Command Prompt. Command Prompt adalah sebuah perintah dos yang terdapat pada OS windows yang dapat memudahkan user dalam menjelajahi windows baik secara online maupun offline, dan aplikasi ini bisa juga disalahgunakan oleh seorang cracker untuk menjalankan aksi-aksinya hanya dengan menggunakan command prompt. Langsung saja simak printah perintah dari command Prompt Dibawah ini beserta kegunaannya.


A
ADDUSERS : Tambah  daftar pengguna untuk / dari file CSV
ARP : Address Resolution Protocol
Assoc : Ubah ekstensi file  asosiasi
ASSOCIAT : Salah satu langkah asosiasi file
Attrib : Ubah atribut berkas

B
Bootcfg : Edit Windows boot settings
BROWSTAT : Dapatkan domain, info browser dan PDC

C

CACLS : Ubah file permissions
CALL : Panggil satu program batch yang lain
CD : Mengganti Directory – pindah ke Folder tertentu
Change : Ganti Terminal Server Session properties
CHKDSK : Check Disk – memeriksa dan memperbaiki                              masalah disk
CHKNTFS : Periksa sistem file NTFS
CHOICE : Menerima input keyboard ke sebuah file batch
CIPHER : Encrypt atau Decrypt file / folder
CleanMgr : Ototmatis membersihkan Temperatur file, recycle bin
CLEARMEM : Hapus kebocoran memori
CLIP : Salin STDIN ke Windows clipboard.
CLS : Menghapus layar (Clear The Screen)
CLUSTER : Windows Clustering
CMD : Start a new CMD shell
COLOR : Mengubah warna dari jendela CMD
COMP : Membandingkan isi dari dua file atau set file
COMPACT : Compress file atau folder pada partisi NTFS
Compress : Compress tunggal file pada partisi NTFS
CON2PRT : Menghubungkan atau memutuskan sambungan dengan Printer
CONVERT : Konversi FAT ke drive NTFS
COPY : Menyalin satu atau lebih file ke lokasi lain
CSCcmd : clien-side caching (Offline Files)
CSVDE : Impor atau Ekspor  Active Directory data

D
DATE : Display atau mengatur tanggal
Defrag : Defragment hard drive
DEL : Menghapus satu atau lebih file
DELPROF : Hapus  profil pengguna NT
DELTREE : Menghapus folder dan semua subfolder
DevCon : Device Manager Command Line Utility
DIR : Menampilkan daftar file dan folder
DIRUSE : Tampilkan penggunaan disk
DISKCOMP : Bandingkan  isi dua floppy disk
Diskcopy : Salin isi dari satu disket ke yang lain
DISKPART : Disk Administrasi
DNSSTAT : DNS Statistik
DOSKEY : Edit baris perintah, ingat perintah, dan membuat macro
DSADD : Tambah User (komputer, group ..) ke direktori aktif
DSQUERY : Daftar item dalam direktori aktif
DSMOD : Ubah user (computer, group ..) di direktori aktif
DSRM : Hapus item dari Active Directory


E
ECHO : Menampilkan pesan di layar
ENDLOCAL : Akhir localisation  perubahan lingkungan dalam file batch
ERASE : Menghapus satu atau lebih file
EVENTCREATE : Tambahkan pesan ke Windows event log
EXIT : Keluar dari skrip arus / rutin dan menetapkan errorlevel
EXPAND : uncompress file
Ekstrak : uncompress file CAB

F
FC : Bandingkan dua file
FIND : Mencari string teks dalam sebuah file
FINDSTR : Cari  string dalam file
FOR / F : pengulangan perintah terhadap satu set file
FOR / F : pengulangan perintah terhadap hasil perintah lain
FOR : pengulangan perintah terhadap semua options Files, Directory, List
FORFILES : Proses Batch beberapa file
FORMAT : Format disk
FREEDISK : Periksa free disk space/disk yang tersisa (dalam bytes)
FSUTIL : File dan Volume utilitas
FTP : File Transfer Protocol
FTYPE : Tampilkan atau memodifikasi jenis file yang digunakan dalam asosiasi ekstensi file

G
GLOBAL : Display keanggotaan kelompok global
GOTO : Direct a batch program untuk melompat ke baris berlabel
GPUPDATE : Update pengaturan Kebijakan Grup

H
HELP : Online Help

I
ICACLS : Ubah file dan folder permissions
IF : kondisional melakukan perintah
IFMEMBER : Apakah pengguna saat ini dalam sebuah NT Workgroup
IPCONFIG : Configure IP

k
KILL : Remove program dari memori

I
LABEL : Edit disk label
LOCAL : Display keanggotaan kelompok-kelompok lokal
LOGEVENT : Menulis teks ke NT event viewer
Logoff : user log off
LOGTIME : log tanggal dan waktu dalam file

M
MAPISEND : Kirim email dari baris perintah
MBSAcli : Baseline Security Analyzer
MEM : Display penggunaan memori
MD : Buat folder baru
MKLINK : Buat link simbolik (linkd)
MODE : Mengkonfigurasi perangkat sistem
MORE : Display output, satu layar pada satu waktu
MOUNTVOL : mengelola volume mount point
MOVE : Pindahkan file dari satu folder ke yang lain
MOVEUSER : Pindahkan pengguna dari satu domain ke domain lainnya
MSG : mengirim pesan atau message
MSIEXEC : Microsoft Windows Installer
MSINFO : Windows NT diagnostics
MSTSC : Terminal SServer Connection (Remote Desktop Protocol)
MUNGE : Cari dan Ganti teks dalam file (s)
MV : Copy in-menggunakan file

N

NET : Kelola sumber daya jaringan
NETDOM : Domain Manager
Netsh : Configure Network Interfaces, Windows Firewall & Remote akses
NETSVC : Command-line Service Controller
NBTSTAT : Tampilkan statistik jaringan (NetBIOS over TCP / IP)
NETSTAT : Display networking statistics (TCP / IP)
NOW : Tampilan  saat ini Tanggal dan Waktu
NSLOOKUP : Nama server lookup
NTBACKUP : Backup  folder ke tape
NTRIGHTS : Edit hak user account

P

PATH : Menampilkan atau menetapkan path pencarian untuk file executable
PATHPING : jejak jalur jaringan ditambah paket latensi dan kerugian
PAUSE : memenjarakan(suspend) pengolahan file batch dan menampilkan pesan
perms : Tampilkan izin untuk pengguna
PERFMON : Kinerja Monitor
PING : Menguji koneksi jaringan
POPD : Mengembalikan nilai sebelumnya dari direktori sekarang yang disimpan oleh PUSHD
PORTQRY : Tampilan status ports dan services
Powercfg : Mengkonfigurasi pengaturan daya
PRINT : Mencetak file teks
PRNCNFG : Display, mengkonfigurasi atau mengubah nama printer
PRNMNGR : Tambah, menghapus, daftar printer menetapkan printer default
PROMPT : Mengubah command prompt
PsExec : Proses Execute jarak jauh
PsFile : menampilkan file dibuka dari jarak jauh (remote)
PsGetSid : Menampilkan SID sebuah komputer atau pengguna
PsInfo : Daftar informasi tentang sistem
PsKill : proses mematikan berdasarkan nama atau ID proses
PsList : Daftar informasi rinci tentang proses-proses
PsLoggedOn : siapa saja yang log on (lokal atau melalui resource sharing)
PsLogList : catatan kejadian log
PsPasswd : Ubah sandi account
PsService : Melihat dan mengatur layanan
PsShutdown : Shutdown atau reboot komputer
PsSuspend : proses Suspend
PUSHD : Simpan dan kemudian mengubah direktori sekarang

Q
QGREP : Cari file(s) untuk baris yang cocok dengan pola tertentu

R
RASDIAL : Mengelola koneksi RAS
RASPHONE : Mengelola koneksi RAS
Recover : perbaikan file yang rusak dari disk yang rusak
REG : Registry = Read, Set, Export, Hapus kunci dan nilai-nilai
REGEDIT : Impor atau ekspor  pengaturan registry
Regsvr32 : Register atau unregister sebuah DLL
REGINI : Ubah Registry Permissions
REM : Record comments (komentar) di sebuah file batch
REN : Mengubah nama file atau file
REPLACE : Ganti atau memperbarui satu file dengan yang lain
RD : Hapus folder (s)
RMTSHARE : Share folder atau printer
Robocopy : Copy File dan Folder secara sempurna
RUTE : Memanipulasi tabel routing jaringan
RUNAS : Jalankan program di bawah account pengguna yang berbeda
RUNDLL32 : Jalankan perintah DLL (add / remove print connections)

S
SC : Control Layanan
SCHTASKS : Jadwal perintah untuk dijalankan pada waktu tertentu
SCLIST : Tampilkan Layanan NT
SET : Display, set, atau menghapus variabel environment
SETLOCAL : Pengendalian environment visibilitas variabel
SETX : Set variabel environment secara permanen
SFC : Pemeriksa Berkas Sistem
SHARE :  Daftar atau mengedit file share atau share print
SHIFT : Shift posisi digantikan parameter dalam sebuah file batch
SHORTCUT : jendela Buat shortcut (. LNK file)
SHOWGRPS : Daftar NT Workgroups seorang pengguna telah bergabung
SHOWMBRS : Daftar Pengguna yang menjadi anggota dari sebuah Workgroup
SHUTDOWN : Shutdown komputer
SLEEP : Tunggu untuk x detik
SLMGR : Software Licensing Management (Vista/2008)
SOON : Jadwal perintah untuk menjalankan dalam waktu dekat
SORT : Sort input
START : memulai sebuah program atau perintah dalam jendela terpisah
SU : Switch User
SUBINACL : Edit file dan folder Permissions, Kepemilikan dan Domain
SUBST : Associate jalan dengan huruf drive
Systeminfo : Daftar konfigurasi sistem

T
TASKLIST : Daftar menjalankan aplikasi dan services
TASKKILL : Hapus proses yang berjalan dari memori
TIME : Menampilkan atau mengatur waktu sistem
TIMEOUT : penundaan pemrosesan dari sebuah batch file
TITLE : Mengatur judul window untuk sesi cmd.exe
TLIST : daftar tugas dengan path lengkap
TOUCH : mengganti file timestamps
Tracert : Trace route ke sebuah remote host
TREE : tampilan grafis struktur folder
TYPE : Menampilkan isi dari file teks

U
USRSTAT : Daftar domain nama pengguna dan terakhir login

V
VER : Tampilkan versi informasi
VERIFY : Pastikan bahwa file sudah disimpan
VOL : Menampilkan sebuah label disk

W

WHERE : Menempatkan dan menampilkan file dalam sebuah pohon direktori
wHOAMI : Output UserName saat hni dan manajemen domain
WINDIFF : Bandingkan isi dua file atau set file
WINMSD : Sistem Windows diagnostik
WINMSDP : Sistem Windows diagnostik II
WMIC : Perintah WMI

X
XCACLS : Ubah file dan folder permissions
XCOPY : Menyalin file dan folder
      
         TERIMAKASI atas waktunya semoga bermanfaat bagi anda 


wassalamualaikum wr wb.